TAUJIHAT MUI – Sukseskan PILKADA Serentak 2024 dengan Amanah dan Semangat Ukhuwah

oleh -56 views

Bangkinang, 18 November 2024 – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kampar mengeluarkan Taujihat Nomor 02 Tahun 2024 terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang. Dalam Taujihat tersebut, MUI Kabupaten Kampar mengingatkan masyarakat untuk menjadikan nilai-nilai Islami sebagai pedoman dalam menentukan pilihan. “Pemilihan kepala daerah bukan sekadar urusan politik, tetapi merupakan tanggung jawab moral dan keagamaan yang harus dijalankan dengan penuh amanah,” ujar Ustadz Syamsuatir.

Dalam dokumen yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum MUI Kampar, In Syahher, Lc., M.E.I, dan Sekretaris Umum, Syamsuatir., M.E.Sy, MUI Kampar menekankan empat poin penting:

  1. Memilih Pemimpin yang Berintegritas adalah Kewajiban
    Masyarakat diimbau memilih calon kepala daerah yang memiliki akhlak mulia, jujur, dan bertanggung jawab. Pemimpin yang baik akan membawa keberkahan dan kemaslahatan bagi daerahnya.
  2. Menghindari Politik Uang
    MUI menegaskan bahwa politik uang atau money politics adalah bentuk kecurangan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. “Jangan sampai suara masyarakat dibeli dengan uang, karena itu akan merugikan masa depan kita sendiri,” tambahnya.
  3. Menjaga Persatuan dan Ukhuwah Islamiyah
    Masyarakat diingatkan untuk tetap menjaga persaudaraan meskipun memiliki perbedaan pilihan politik. Konflik atau perpecahan akibat Pilkada harus dihindari demi terciptanya situasi yang kondusif di Kabupaten Kampar.
  4. Menyampaikan Ajaran Islam dalam Khotbah:
    MUI Kampar juga menyerukan kepada para da’i dan khatib untuk menyampaikan tema pentingnya menjaga ukhuwah, perdamaian, serta haramnya praktik politik uang dalam khotbah Jumat pada 22 November 2024.

MUI Kabupaten Kampar juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung terselenggaranya Pilkada yang damai dan demokratis, sesuai dengan kaidah Islam dan aturan perundang-undangan yang berlaku. “Jadikan Pilkada ini sebagai sarana untuk memperbaiki diri dan memperbaiki daerah, bukan ajang untuk saling menjatuhkan,” (admin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *