Pengukuhan Pengurus MUI Kecamatan Gunung Sahilan 2025–2030 Berlangsung Khidmat, Sekaligus Tausiyah Fiqh Qurban oleh Ketua Umum MUI Kampar

oleh -51 Dilihat

Gunung Sahilan, 15 Mei 2025 – Suasana khidmat dan penuh semangat keummatan menyelimuti Gedung Serba Guna Gunung Sahilan saat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Gunung Sahilan resmi mengukuhkan jajaran pengurus baru untuk masa khidmat 2025–2030, Kamis pagi (15/5).

Acara yang dihadiri oleh Camat, tokoh masyarakat, alim ulama, aparat pemerintahan kecamatan, perwakilan ormas Islam serta masyarakat ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi keagamaan dan sosial di tingkat kecamatan. Pengukuhan dilakukan langsung oleh Ketua Umum MUI Kabupaten Kampar, Dr. H. Mawardi Muhammad Saleh, Lc., MA, yang juga hadir memberikan tausiyah bertema “Fiqh Qurban” sebagai penguatan ilmu dan spiritual menjelang Idul Adha.

Dalam sambutannya, Dr. Mawardi menyampaikan harapan agar pengurus MUI Gunung Sahilan yang baru mampu menjadi motor penggerak dakwah yang moderat, berwawasan kebangsaan, dan responsif terhadap dinamika masyarakat. “MUI adalah mitra strategis pemerintah dan umat. Maka kepengurusan ini harus hadir memberi solusi, bukan sekadar formalitas,” ujarnya.

Suasana semakin hidup ketika beliau membawakan tausiyah tentang Fiqh Qurban, membahas dimensi fiqih, hikmah, serta praktik qurban yang benar sesuai syariat. “Qurban bukan sekadar menyembelih hewan, tapi bentuk totalitas kepatuhan dan ketulusan kepada Allah SWT,” ungkap beliau dengan penuh semangat.

Tausiyah ini menjadi penyegaran ilmu yang sangat bermanfaat, mengingat semakin dekatnya bulan Dzulhijjah. Jamaah tampak antusias, menyimak dengan saksama, bahkan terlibat aktif dalam sesi tanya jawab yang berlangsung hangat dan penuh semangat keilmuan.

Sementara itu, Camat Gunung Sahilan dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap kepengurusan MUI yang baru. Beliau menekankan bahwa MUI Kecamatan harus mampu bersinergi dengan pemerintahan kecamatan, tidak hanya dalam aspek keagamaan tetapi juga sosial kemasyarakatan.

“Majelis Ulama Indonesia di tingkat kecamatan harus menjadi wadah tempat bertanya bagi masyarakat, terutama dalam urusan keagamaan dan kehidupan berbangsa,” ujarnya. Beliau juga menyampaikan pentingnya peran MUI sebagai pemersatu di tengah masyarakat, menjaga harmoni dan ukhuwah di tengah perbedaan.

Camat juga mendorong agar MUI aktif mengembangkan kegiatan sosial keagamaan, baik melalui pengajian, edukasi publik, maupun aksi kemanusiaan yang menyentuh langsung kehidupan umat. Tak lupa, beliau juga menghimbau seluruh komponen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran beragama serta mengembangkan pendidikan Islam secara inklusif dan berkelanjutan.

Sementara itu, Ketua MUI Kecamatan Gunung Sahilan terpilih menyampaikan komitmen untuk menjadikan MUI sebagai wadah pembinaan umat yang aktif dalam menyuarakan nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah, menyatukan harapan dan langkah baru untuk membangun peradaban umat Islam yang lebih kokoh dan harmonis di Kecamatan Gunung Sahilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *