Setelah berziarah ke makam Sulthanul Auliya, Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany, perjalanan pun dilanjutkan. Konteksnya masih sama, ziarah kubur. Kesempatan emas yang jarang dimiliki orang lain. Destinasi ziarah kedua, kami dijadwalkan menuju makam ulama besar mazhab fikih Sunni, Imam Abu Hanifah. Pendiri Mazhab Hanafi yang sangat terkenal di dunia. Ya Allah, saya mengagumi beliau dengan pemikirannya yang maju dan keren. Bagi kami, Imam Abu Hanifah adalah imam mazhab yang menjunjung tinggi rasionalitas melalui pendekatan qiyas dan istihsan (setelah Alquran, Sunnah, dan Ijma’).
Sumber : https://mui.or.id/pojok-mui/28274/berziarah-makam-abu-hanifah-dan-junaid-al-baghdadi/