Pasirsialang — Suasana Masjid Al-Mukminin, Lingkungan Pasir Sialang, Ahad (3/8/2025) pagi terasa berbeda. Kegiatan Didikan Subuh yang rutin dilaksanakan di masjid ini kali ini dihadiri oleh adik-adik Rohis dari PP Daarun Nahdhah dan SMAN 1 Bangkinang. Kehadiran mereka merupakan bagian dari rangkaian program training dan mabit yang diselenggarakan oleh Yayasan Bina Insani Indonesia bekerja sama dengan MUI Kabupaten Kampar.
Program ini merupakan salah satu upaya strategis untuk menumbuhkan dan mengembangkan kembali kegiatan Didikan Subuh di berbagai wilayah Kabupaten Kampar. Selama ini, Didikan Subuh telah menjadi wadah pembinaan akhlak, ilmu agama, dan keterampilan bagi anak-anak dan remaja. Namun, keberlanjutannya di beberapa daerah memerlukan dorongan dari generasi muda yang aktif dan terlatih.
Kegiatan training dan mabit dipusatkan di Masjid Al-Yaqin, Dusun Sialang Salo, dan diikuti oleh lebih dari 100 peserta Rohis dari berbagai sekolah tingkat SMA, MA, dan SMK. Kegiatan dimulai sejak Shalat Isya hingga menjelang Subuh dengan agenda padat, mulai dari pembekalan materi, diskusi program, tilawah Al-Qur’an, hingga shalat malam. Materi yang disampaikan tidak hanya fokus pada manajemen kegiatan Didikan Subuh, tetapi juga strategi menggerakkan partisipasi remaja dan masyarakat.
Menjelang Subuh, para peserta dibagi ke berbagai masjid untuk mengikuti program magang. Setiap masjid menerima 5–7 peserta untuk mengamati dan mempelajari langsung bagaimana pelaksanaan Didikan Subuh di lapangan. Salah satunya adalah Masjid Al-Mukminin Pasirsialang, yang menjadi lokasi bagi peserta dari PP Daarun Nahdhah dan SMAN 1 Bangkinang. Mereka ikut berbaur, membantu, dan melihat alur kegiatan yang sudah terbangun di masjid tersebut.
Tahap awal pelaksanaan ini menjadi kesempatan penting bagi para peserta untuk menyerap pengalaman langsung dari para pelaksana Didikan Subuh yang sudah berpengalaman. Diharapkan, setelah kembali ke lingkungan masing-masing, para peserta dapat menginisiasi dan menggerakkan kegiatan serupa, sehingga jaringan Didikan Subuh dapat terbentuk dan aktif di seluruh wilayah Kabupaten Kampar.
Ketua panitia kegiatan, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa keterlibatan remaja Rohis ini diharapkan menjadi motor penggerak dakwah di tingkat lokal. “Kita ingin generasi muda bukan hanya menjadi peserta, tetapi juga penggerak. Dengan bekal ilmu, keterampilan, dan pengalaman ini, mereka dapat menjadi ujung tombak dalam menjaga keberlangsungan Didikan Subuh,” ujarnya.
Melalui sinergi antara Yayasan Bina Insani Indonesia, MUI Kabupaten Kampar, dan para remaja Rohis, program ini diharapkan menjadi langkah awal yang kuat untuk melestarikan tradisi pembinaan generasi muda melalui Didikan Subuh di bumi Serambi Mekkah-nya Riau ini. (Admin)